Rabu, 04 Januari 2012

PMRI

MEMBUAT MATERI PEMBELAJARAN PMRI
Realistic mathematics education (RME) adalah suatu teori dalam pendidikan matematika yang dikembangkan pertama kali di negeri Belanda.
Teori ini berdasarkan pada ide bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus di hubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa sebagai suatu sumber pengembangan dan sebagai area aplikasi melalui process matematisasi baik horizontal maupun vertikal .
RME mempunyai lima karakteristik: (1) menggunakan konteks yang real terhadap siswa sebagai titik awal untuk belajar; (2) menggunakan model sebagai suatu jembatan antara real dan abstrak yang membantu siswa belajar matematika pada level abtraksi yang berbeda (3) menggunakan produksi siswa sendiri atau strategy sebagai hasil dari mereka "doing mathematics"; (4) interaksi adalah penting untuk belajar matematika antara guru dan siswa, siswa dan siswa; dan (5) keterkaitan anatara unit-unit matematika dan masalah-masalah yang ada dalam dunia ini.
Mendesain materi berdasarkan RME adalah:
1.      Menyiapkan materi pelajaran dengan mengerjakan semua soal secara berurutan seperti  seorang siswa. Ini dikatakan dengan konsep "guru sebagai siswa" (teacher as learner). Catat semua solusi yang anda gunakan. Setelah itu, baca petunjuk guru yang biasanya berisi contoh solusi dan petunjuk. Dengan membandingkan solusi yang kamu gunakan dengan solusi yang ada pada petunjuk guru, engkau akan mendapatkan pemahaman yang tiggi akan materi tersebut dan akan apa yang dialami siswa anda di kelas. Mungkin juga anda akan menemukan strategy berbeda yang menambah kaya pengetahuan anda sebagai guru.
2.      Mengenalkan lesson materials  dengan memberi  informasi kepada siswa bahwa materi RME mungkin sangat berbeda dari buku-buku yang telah mereka gunakan dulu.
3.      Memulai pelajaran RME dengan memahami bahwa:
·            Materi RME lebih dari sekedar menghitung tetapi membangun kemampuan berfikir dan berargumentasi yang dapat dipakai oleh siswa selamanya. Materi yang dipakai berbeda dengan materi lama.
·            Kebanyakan soal dapat diselesaikan lebih dari satu strategi atau solusi. Tujuannya adalah untuk mendiskusikan perbedaan strategi memutuskan mana yang terbaik untuk soal itu. Dalam diksusi guru akan menanya siswa tertentu untuk menjelaskan idenya dan dilain waktu siswa tertentu akan diminta mendengarkan dan menganalisa jawaban temannya.
·            Siswa bisa bekerja sendiri atau berdua atau dalam grup kecil untuk mendapat kesempatan lebih banyak menjelaskan pikiran dan pengertiannya.
4.      Mengelola kelas
Suksesnya implementasi materi RME tergantung pada kemampuan guru untuk membuat suatu iklim dimana siswa mau mencoba berfikir dengan cara baru dan mengkomunikasikan apa yang dihasilkannya. Jika guru menghargai perbedaan jawaban siswa, maka siswa akan respek untuk mencoba idenya. Gunakan pengarahan seperti:Dengar penjelasan temanmu . Bagaiamana hal ini bisa berbeda dengan jawabanmu? Peran  guru untuk memberi semangat atau motivasi interaksi diantara siswa. Jika mereka kesulitan di groupnya, maka diskusi kelas akan membantu. Terutama dalam hal evaluasi strategi mana yang paling cocok untuk suatu masalah.
5.       Penilaian dalam RME
Melakukan penilaian selama pelajaran, guru dapat meminta siswa untuk menulis esai, untuk melakukan percobaan, mengumpulkan data, dan untuk merancang latihan yang dapat digunakan dalam uji coba, atau untuk merancang tes bagi siswa lain di kelas.
Prinsip penilaian sebagai panduan dalam melakukan penilaian dalam RME:
·         Tujuan utama pengujian adalah untuk meningkatkan belajar dan mengajar.
·         Metode penilaian harus memungkinkan siswa untuk menunjukkan apa yang mereka  ketahui    lebih bahwa apa yang mereka tidak tahu.
·         Penilaian harus mengoperasionalkan semua tujuan pendidikan matematika, lebih  rendah,   menengah, dan tinggi tingkat order berpikir.
·         Kualitas penilaian matematika tidak ditentukan oleh aksesibilitas untuk penilaian  obyektif. Dengan tes di mana kita benar-benar dapat melihat apakah mereka  memahami masalah.
·         Alat penilaian harus praktis, tersedia untuk aplikasi dalam budaya sekolah, dan aksesibilitas terhadap sumber daya luar.
            Dalam memberikan penilaian, guru harus fokus kepada: 
·         Observasi. Sebagai siswa bekerja secara individual, mendiskusikan ide-ide mereka satu  sama lain, atau mendengarkan gagasan siswa lain, mengamati bukti adanya pemahaman mereka dan nyaman dengan matematika. 
·         Interaktif tanggapan. Perhatikan bagaimana siswa menjawab pertanyaan Anda dan kepada mereka dari siswa lain. Rekam bagaimana mereka mengklarifikasi dan  merevisi ide-ide mereka sebagai bagian dari diskusi.
·         Produk. Carilah kejelasan dan kualitas pemikiran pada siswa untuk menyelesaikan  masalah di kelas dan sebagai pekerjaan rumah, kelompok mereka dan proyek  individu, dan tulisan mereka. Pertimbangkan metode yang disukai siswa untuk memecahkan masalah dan perhatikan apakah mereka menggunakan strategi informal atau formal.


1 komentar: